Anda penyuka kentang goreng atau french fries dari kedai makanan cepat saji? Citarasanya yang gurih dan jika disajikan saat hangat, sangat menggoda. Tapi tahukah bahwa makanan ini ternyata berdampak negatif pada kesehatan Anda? Bahkan ditengarai sebagai salah satu pemicu kanker payudara. Wah!
Penelitian yang dilakukan oleh Dr Karin Michels dari Brigham and Women's Hospital di Boston, Amerika Serikat baru-baru ini menemukan bahwa anak-anak perempuan berusia balita, yang terlalu sering menyantap makanan siap saji terutama kentang goreng, mempunyai risiko lebih besar terkena kanker payudara setelah dewasa.
"Penelitian ini menemukan bukti-bukti bahwa makanan pada usia dini berperan memicu gangguan kesehatan yang berbahaya pada anak perempuan setelah ia menginjak usia dewasa," ujar Dr. Karin. "Penelitian ini menunjukkan bibit kanker payudara sangat mungkin terbentuk sejak fase awal kehidupan seorang anak perempuan dan kebiasaan makan yang salah selama masa periode beberapa waktu, meningkatkan risiko kanker di masa mendatang."
Penelitian ini melibatkan sebanyak 582 perempuan muda yang mengidap kanker payudara, serta lebih dari 1.500 perempuan muda yang tidak terkena kanker payudara. Pada penelitian ini, Dr. Karin meminta keterangan kepada orang tua mereka mengenai frekuensi anak-anak mereka menyantap 30 jenis makanan berbeda selama balita.
Dr. Karin dan timnya memperkirakan, untuk setiap kentang goreng yang disantap seorang anak perempuan setiap minggu selama balita, meningkatkan risikonya terhadap kanker payudara hingga 27 persen. Hasil penelitian ini mengundang perdebatan di kalangan para ahli kesehatan. Mereka mengatakan bahwa kebiasaan mengonsumsi kentang goreng kurang tepat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara.
Hal yang justru harus diwaspadai adalah proses persiapan kentang goreng tersebut. Terutama jenis minyak goreng serta bahan pengawet yang digunakan. "Sayangnya dalam penelitian ini makanan lain yang juga diketahui kurang baik untuk kesehatan seperti hot dog atau es krim, tidak disebut-sebut sebagai penyebab kanker payudara, ujar salah seorang ahli kesehatan yang tidak mau disebutkan namanya.
Sumber : conectique.com