Friday, September 28, 2007

Toksoplasmosis Penyakit Ibu Hamil

Toksoplasmosis Penyakit Ibu Hamil Yang Harus Di Waspai

Kematian janin adalah kejadian yang tidak bisa dihindarkan ketika ibu tanpa diketahui mengidap toksoplasmosis. Penyakit yang diakibatkan oleh protozoa bersel tunggal Toksoplasma gondii ini memang lebih banyak menyerang perempuan yang sedang hamil muda. Meskipun sebenarnya siapa saja (lelaki ataupun perempuan), terutama yang sistem kekebalam tubuhnya sedang tidak prima, dapat terkena infeksi ini.

Mudah Menular

Diagnosa penyakit ini dapat diketahui melalui pemeriksaan laboratorium Penularan terjadi melalui perpindahan telur toksoplasma yang terkandung dalam air dan tanah. Hewan, seperti; burung, kucing, anjing, adalah pembawa parasit toksoplasma.
Hewan ini terinfeksi ketika telur tokosplasma masuk ke dalam usus dan berkembang menjadi parasit. Di dalam usus, parasit akan berkembang biak dengan mengeluarkan jutaan telur yang akan dikeluarkan bersamaan dengan kotoran hewan. Setelah berada di tanah atau air, toksoplasma dapat bertahan selama setahun.
Karena itulah telur-telur toksoplasma mudah mencemari baan pangan, baik hewan ternak, buah-buahan dan sayuran yang terkena air yang telah terkontaminasi. Oleh karena itu memakan daging yang tidak di masak dengan baik akan memberi kesempatan pada parasit toksoplasma untuk masuk dalam tubuh dalam keadaan hidup.
Penularan pada ibu hamilToksoplasmosis pada manusia, tidak ditularkan dari manusia ke manusia lain. Tetapi, melalui plasenta dari ibu ke janin yang dikandungnya. Jika hal ini terjadi pada trisemester pertama dan kedua. maka dapat Pasalnya, jika infeksi terjadi pada janin berusia kurang dari 6 bulan maka akan mengakibatkan neonatal congenital toxoplasmosis (gangguan pada sistem saraf pusat), dan yang lebih parah adalah keguguran.

Pemeriksaan dan pengobatan secara dini, harus dilakukan agar risiko penularan pada janin minimal. Dalam kondisi stabil, manusia memiliki resistens (kebal) terhadap infeksi toksoplasma. Walaupun terinfeksi (kuman masuk ke dalam tubuh), tidak segera menimbulkan gejala penyakit. Namun, pada ibu hamil berdampak signifikan, seperti mengakibatkan abortus (keguguran), atau cacat pada janin.
Indikasi infeksi pada bayi dapat diketahui melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG) yang memperlihatkan adanya cairan berlebihan pada perut (asites), pengapuran pada otak, serta pelebaran saluran cairan otak (ventrikel).

Akibat Toksoplasmosis pada janin dan bayi:
- Kelainan pada saraf mata Kelainan sistemik seperti pucat, kuning, demam, pembesaran hati dan limpa atau pendarahan.
- Gangguan fungsi saraf yang dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan psikomotor dalam bentuk retardasi mental (gangguan kecerdasan maupun keterlambatan perkembangan bicara).
- Kejang dan kekakuan yang akhirnya menimbulkan keterlambatan perkembangan motorik.
- Cacat bawaan, terutama bila terjadi pada usia kehamilan awal sampai tiga bulan.
- Encephalus (tidak memiliki tulang tengkorak)
- Hydrocephalus (pembesaran kepala)
- Kematian.

Gejala
Orang sehat yang terkena infeksi toksoplasma, biasanya tidak mengalami keluhan atau gejala yang berarti. Gejala infeksi toksoplasma biasanya berupa :
• Pembesaran kelenjar getah bening di leher dan kepala
• Sakit otot
• Sakit di tenggorokan saat menelan
• Demam yang datang dan pergi
• Rasa tidak enak badan

Namun, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk melindungi Anda juga keluarga dari infeksi toksoplasma, sebagai berikut :

- Rutin melakukan kontrol ke dokter spesialis untuk mencegah penyakit toksoplasma, terutama jika sedang hamil.
- Hindari kontak langsung dengan kotoran kucing (atau kotoran hewan lainnya). Jika Anda membersihkan kotoran hewan peliharaan Anda, gunakan sarung tangan.
- Setelah itu, cucilah tangan bersih-bersih dengan sabun. Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan juga dapat mencegah penularan toksoplasma.
- Setelah kontak dengan daging mentah atau setengah matang, jangan langsung memegang mata, hidung atau mulut yang dapat memungkinkan telur toksoplasma masuk ke dalam tubuh. - Cucilah dulu tangan dengan sabun agar terbebas dari parasit juga telurnya.
- Cucilah dengan bersih segala peralatan yang digunakan untuk memotong dan menyimpan daging mentah.
- Biasakan mencuci sayuran dan buah-buahan dengan air matang sebelum dikonsumsi.
- Hindari mengkonsumsi daging setengah matang, terutama daging kambing dan babi. Bila memesan sate atau steik, pastikan benar-benar matang (bagian tengah daging tidak berwarna merah seperti daging mentah dan tidak mengeluarkan darah).
- Simpan persediaan daging pada suhu minus 20 derajat celcius selama 2 hari. Suhu ekstrim ini dapat menghambat parasit toksoplasma hidup dan berkembang biak.
- Gunakan sarung tangan dan sepatu boot jika akan berkebun.

Jika memelihara kucing, jangan memberinya makanan berupa daging mentah atau setengah matang. Berilah jenis makanan yang sudah masak, dan makanan yang kering (makanan kalengan).

Source : www.conectique.com