Kata siapa usaha network marketing bisa membuat orang cepat kaya mendadak dengan cara yang mudah? Tidak jarang mereka yang mau terjun ke usaha ini harus mendapat cibiran dari koleganya. Apalagi ketika ingin membujuk seseorang untuk menjadi downline. Mungkin ada benarnya ungkapan dari Nobel Laureat Milton Friedman: There is no such thing as a free lunch alias tidak ada makan siang gratis.
Sebuah pepatah yang paling terkenal dari ajaran egoistik dalam ilmu ekonomi. Ungkapan yang bermakna setiap keuntungan dan kemudahan tidak dicapai dengan cuma-cuma. Ada pengorbanan yang harus dilakukan.
Ada ongkos yang harus dibayarkan. Nah, benarkah usaha network marketing (NM) bisa membuat orang cepat kaya mendadak dengan cara yang mudah? Jika ditinjau dari segi modal dan risiko memang terbilang kecil.
Mulai dari beberapa puluh hingga ratusan ribu rupiah saja. Ini tentunya berbeda dengan bisnis-bisnis konvensional lain yang membutuhkan modal minimal jutaan rupiah. Karena kecilnya modal yang dibutuhkan di bisnis ini, otomatis risikonya hampir tidak ada.
Seseorang bisa melakukannya tanpa mengenal waktu dan tempat. Bisa dikerjakan dimana saja dan kapan pun seseorang menginginkannya. Dan yang paling enak adalah reward yang dituai saat seseorang merekrut banyak downline. Bisa dalam bentuk pesawat, mobil BMW, dan jalan-jalan ke luar negeri.
Butuh pengorbanan
Namun dibalik itu, tidak jarang mereka yang mau terjun ke usaha ini harus mendapat cibiran dari koleganya. Apalagi ketika ingin membujuk seseorang untuk menjadi downline. Buktinya pengorbanan yang harus dilakukan Silvia Rast dalam menekuni usaha tersebut, Millionaire team HerbaLife. Ketika ingin menekuni usaha ini, ia sudah mendapatkan tantangan dari suaminya.
Pasalnya di mata sang suami waktu itu, usaha network marketing bukan sesuatu yang menjanjikan. Apalagi masih banyak dari lingkungan sekitarnya yang memandang sebelah mata bisnis itu. Namun, ia tetap teguh dengan pendiriannya yang tidak mau menjadi orang kantoran seumur hidup. Tanpa bekerja pun, dapurnya masih bisa mengepul. Karena ia berasal dari keluarga yang berada.
Tapi ia tetap berjuang untuk mendapatkan downline. Padahal tidak mudah untuk melakukan itu. Banyak penolakan yang ia terima ketika mengetuk pintu hati seseorang untuk mengikuti jejak yang sama dengannya.
Risza Bambang, managing director Shildt Consulting, mengungkapkan menambah atau mendapatkan penghasilan dari usaha network marketing sah-sah saja. Tapi, jangan terjebak dengan kembaran usaha ini, yaitu money game.
Multi tipu marketing…
Sering terjadi perjudian, penggadaan uang, dan tipu menipu dengan membonceng sistem marketing bergaya NM. Kegiatan itu belakangan ini semakin menjamur dan memperpanjang daftar korban malpraktik usaha pemasaran multi level itu. Masih segar diingatan, betapa kecewanya pemodal dengan tawaran PT Probest International. Sebuah perusahaan e-business yang dalam praktiknya mengadopsi bisnis network marketing.
Ketua Asosiasi Penjual Langsung Indonesia (APLI) Helmi Atamimi dalam suatu seminar mengungkapkan aturan penjualan langsung atau NM di Indonesia sesungguhnya masih sangat lemah. Kelemahan tersebut sering dimanfaatkan pihak lain dalam menjalankan praktik penggadaan uang atau money game berkedok NM.
“NM no problem, tapi yang dikuatirkan justru dimanfaatkan untuk bisnis “multi tipu marketing” dengan penawaran yang mirip dengan NM,” tukasnya. Perusahaan multi tipu marketing itu biasanya mengatakan bisnisnya adalah bisnis NM.
Hal itu dilakukan supaya orang bergabung dengan usaha mereka. Kalau mereka terang-terangan menyebut money game, orang akan malas bergabung. Karena itu mereka biasa menyebut dirinya NM. Meski nama mereka tidak tercantum dalam APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia).
Sebuah asosiasi yang salah satu fungsinya menyaring nama perusahaan yang yang betul-betul berbisnis penjualan langsung. Kalau nama mereka tercantum dalam APLI, berarti NM yang sejati. “Selain itu, money game biasanya tidak memiliki produk untuk dijual kepada konsumen,” tandas Risza. Sedangkan pada perusahaan NM harus ada produk yang dijual, entah itu berupa barang atau jasa.
Dan yang penting adalah pada money game, seseorang diminta membayar sejumlah dana yang cukup besar untuk mendaftar saja. Kalau pada perusahaan NM biasanya hanya meminta biaya pendaftaran yang besarnya tidak sampai Rp150 ribuan. Itu pun sudah termasuk pembelian produk. Jadi, menurut CPM Asia Pacific Managing Partner Arrbey Indonesia, Handito Hadi Joewono, bisnis NM tidak sekedar “buah mimpi”, melainkan sistem terintegrasi yang bisa mensinergikan berbagai kekuatan. Hal itu bisa dilihat secara kasat mata pada pribadi-pribadi sukses di bisnis NM yang telah meraih posisi level diamond, double diamond, atau posisi lainnya.
Sebelum memutuskan masuk pada suatu tawaran bisnis NM, jangan terbuai dengan tingkat keuntungan yang dijanjikan. There is no such thing as a free lunch alias tidak ada makan siang gratis. Semua ada pengorbanan dan risikonya. Jadi, selama orang masih tergiur ingin kaya mendadak dengan cara yang mudah, maka bisnis “multi tipu marketing” yang berkedok NM akan tetap berkembang subur.
Oleh Mira M. Nurdi
Tabloid Bisnis Uang
sumber: www.SQN-edu.com