Thursday, October 4, 2007

Grow Your Value

Beberapa hari yang lalu saat sedang berjalan-jalan di Mall Taman Anggrek - Jakarta, saya kebetulan masuk di sebuah toko perhiasan dan selintas melihat percakapan yang menarik antara seorang pembeli dan penjual. Mereka sedang terlibat tawar menawar sebuah kalung mutiara yang cukup indah, dan kelihatannya termasuk alah satu koleksi unggulan dari toko tersebut. Setelah tawar menawar beberapa saat, si pembeli akhirnya memutuskan untuk keluar dari toko itu, karena dianggapnya harga barang tersebut mahal.

Selang beberapa menit kemudian, ada pembeli lain yang masuk, dan kemudian mengamati kalung mutiara yang tadi. Dia kemudian mencoba sejenak dilehernya, dan setelah dirasa cocok, tanpa tawar menawar langsung dibayarnya barang tersebut dan keluar.Apa yang menarik dari kedua kejadian tadi?

Barang yang sama, tapi dipersepsikan berbeda oleh dua orang. Tentu, yang membedakan persepsi keduanya adalah UANG yang dimiliki oleh masing-masing orang. Semakin banyak uang yang anda miliki, tentu semakin murah harga barang tersebut dimata anda.

Saya tertarik untuk membahas justru dari sisi orang pertama.

Apa yang kira-kira dilakukan oleh orang tadi setelah gagal menawar barang tersebut? Bila dia memang serius ingin membeli barang tersebut, mungkin dia akan mulai masuk ke toko-toko lain, mencari-cari yang lebih murah. Bila setelah `berjuang’ keliling mall dan tidak juga menemukan barang yang harganya sesuai dengan isi kantongnya, mungkin dia mencoba mencari di tempat lain, atau mungkin juga mengurungkan niat untuk membelinya….

Fokus dari orang pertama ini adalah lebih kepada jumlah uang yang dia miliki, dibanding dengan nilai dari barang tersebut bagi dirinya. Jika merujuk kepada teori RichDad-nya Kiyosaki, dikatakan disana bahwa KEBANYAKAN orang (manusia secara rata-rata) melihat dari seberapa besar pendapatannya, lalu menekan penge-luarannya, sedang orang SUKSES melihat dari sisi pengeluarannya, lalu meningkatkan penda-patannya.

Dalam lingkup kehidupan, bukankah sebagian besar dari kita juga memiliki SIKAP seperti orang pertama itu?

Saat kita menghadapi masalah, kita selalu mengeluh mengapa kita yang `kecil’ ini mendapat masalah seberat itu.

James Gwee dalam Ultimate Power Motivation mengatakan, BAHWA YANG MENJADI POKOK PERSOALAN BUKAN BESAR KECILNYA MASALAH, TAPI BESAR KECILNYA VALUE ANDA.

Begitu value anda ditingkatkan, maka masalah tersebut akan menjadi kecil di mata, bukankah anda saat ini sudah sangat mahir makan dengan sendok dan garpu, suatu hal yang menjadi masalah besar saat anda berusia dua tahun? Dan bukankah anda saat ini sudah sangat mahir bermain internet, sehingga anda bisa ikut milis dan membaca newsletter ini, suatu hal yang mungkin sangat asing dan sukar beberapa tahun yang lalu ?

SAYANG-nya, di dunia di mana kita tinggal ini, tidak semua orang mau berusaha untuk meningkatkan value di dalam diri mereka.

Daripada berusaha capek-capek meningkatkan value, mereka lebih MEMILIH untuk `menetapkan standard’ mereka sendiri terhadap dunia ini.

Sebagai contoh, Ada dari mereka yang mungkin berkata ,”Karena kemampuan bahasa Inggris saya jelek, saya jadi tidak tertarik membaca buku bahasa Inggris. Kalau ada terjemahannya, mungkin saya mau baca”. Standard bahasa Inggris mereka sudah DIPATOK di nilai tertentu, dan daripada meningkatkan value standardnya, mereka lebih memilih buku terjemahan yang `lebih sesuai’ dengan standard mereka. Di sisi lain, ada juga mereka yang berusaha `meningkatkan value’ standard mereka dengan memaksa diri membaca buku bahasa Inggris sambil membuka-buka kamus.

TIDAK ADA YANG SALAH dengan pilihan anda, apakah mau mematok standard atau meningkatkan standard value anda. Ini semua hanyalah pilihan anda pribadi dalam hidup. Hanya saja, APABILA anda mematok standard anda di satu titik tertentu, JANGAN mengeluh terhadap kerasnya kehidupan dan masalah yang datang kepada anda. INGAT, bukan besar kecilnya masalah yang menjadi pokok dalam kehidupan ini, TAPI besar kecilnya value anda.

Dan ada satu prinsip yang luar biasa yang dikatakan oleh Andrie Wongso tentang hal ini, “KALAU ANDA KERAS TERHADAP DIRI ANDA, MAKA KEHIDUPAN AKAN LUNAK KEPADA ANDA. SEBALIKNYA APABILA ANDA LUNAK KEPADA DIRI ANDA, MAKA KEHIDUPAN AKAN KERAS KEPADA ANDA”.


Jadi, lakukan pilihan yang terbaik, dan dapatkan hasilnya.

Sukses untuk anda !

sumber: www.SQN-edu.com