Yogyakarta – ”Banyak jalan menuju Roma”. Pepatah lama itu, tak berlaku bagi jalan menuju jantung. Pasalnya, jalan menuju jantung itu adalah perut. Segala apa yang ada di dalam perut akan dicerna, kemudian ‘sarinya’ akan diserap melalui usus dan akhirnya dialirkan ke dalam pembuluh darah menuju jantung.
Oleh Wisnu Adi Yulianto
Jantung dapat diibaratkan sebagai pompa air, dan pembuluh darahnya sebagai pipa yang mengalirkan air. Jika air yang dipompanya kotor, tidak saja menyebabkan penempelan kotoran pada dinding pipa dan menghambat aliran air, tetapi juga memaksa pompa bekerja ekstra keras, dan ini akan mempercepat kerusakan pompa. Jika kerusakan itu terjadi pada jantung dan tak lagi berdegup, tak mampu memompa darah ke seluruh tubuh, tamat sudah riwayat kita.
Oleh karena itu, sangat bijaksana apabila perut kita isi dengan makanan yang dapat membantu memelihara kerja jantung atau meminimalkan terganggunya fungsi jantung. Gangguan atau sakit jantung tersebut dapat berupa tekanan darah tinggi dan penyakit jantung koroner (PJK). PJK ini disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu penyempitan pembuluh koroner akibat dari penumpukan kolesterol atau bekuan darah, yang sering disebut dengan plak. Penderita penyakit ini diketahui memiliki kadar kolesterol ‘jahat’ low density lipoprotein yang tinggi ( 160 mg/dL), juga kadar kolesterol total yang tinggi ( 240 mg/dL). Oleh karenanya, makanan yang kita konsumsi sebaiknya yang tidak memicu penumpukan kolesterol tersebut.
Tak diragukan lagi bahwa makanan diyakini sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi risiko kesehatan jantung, baik itu yang menguntungkan, maupun ada pula yang merugikan. Sebagaimana kita ketahui, diet tinggi lemak jenuh dan natrium meningkatkan risiko jantung, sedangkan diet tinggi serat pangan dan antioksidan dapat membantu mencegah penyakit jantung.
Di samping itu, belakangan ini para peneliti juga telah melaporkan bahwa beberapa nutrien atau senyawa bioaktif di dalam makanan pun terbukti dapat menjaga kesehatan jantung. Jenis nutrien, sumber makanan dan aksinya dalam menjaga menyehatkan jantung dapat diperiksa di dalam Tabel Jenis Nutrien.
Perlu diingat di sini, apa yang tertuang di dalam tabel tersebut, hanyalah sebagian cara pencegahan penyakit jantung. Tindakan preventif lain yang tak kalah penting adalah berolahraga secara teratur, diet seimbang, kurangi stres, dan berhenti merokok.
Akhirnya, kita berharap dengan semakin dipahaminya mekanisme terjadinya penyakit jantung, kelak dapat disusun menu diet yang seimbang dengan dilengkapi kombinasi nutrien-nutrien tersebut di atas sehingga dapat memberikan efek yang lebih menyehatkan pada jantung kita. Semoga!
Penulis adalah Dosen Universitas Wangsa Manggala Yogyakarta.
http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2003/1219/kes1.html